Rabu, 27 Februari 2013

PARTISI UNTUK RUANGAN

TIPS MEMILIH PARTISI ATAU PEMBATAS RUANG TEMPORER



Pembatas Ruang adalah bidang vertikal yang membatasi dua ruang. Biasanya berfungsi sebagai pembatas antara ruang satu dengan yang lain. Menurut desainer interior, pembatas ruang dapat berfungsi sebagai pembeda ruang berdasarkan kegiatan, misalnya ruang makan dan ruang tamu. Tak hanya itu, partisi juga bisa membuat ruang menjadi lebih privasi, dalam arti partisi mampu membatasi aktivitas tertentu agar tidak terganggu oleh hal lain. Salah satu contoh, yakni kamar tidur yang memiliki ruang ganti.

Pembatas ruangan tidak selalu harus tembok yang permanen. Yang sifatnya temporer justru bisa membuat ruangan multifungsi dan juga bisa sebagai unsur dekorasi yang menambah keindahan sebuah ruangan dan memiliki nilai estetis lebih tinggi dibandingkan menggunakan dinding tembok biasa.
Selama ini kita telah sering menggunakan pembatas ruangan. Namun, yang lebih sering digunakan adalah pembatas ruangan yang lebih bersifat permanen, seperti dinding batako maupun batu bata. Tetapi tahukah Anda bahwa ada berbagai macam pembatas ruang yang terbuat dari beragam material pula? Beragam pembatas ruang ini juga dapat digunakan sesuai kebutuhan. Karena itulah bahan yang dipilih ini bukan sekadar membatasi atau menyekat ruangan tetapi juga sebagai unsur dekorasi pada ruang.
Menurut Early Andhika Ratu – Desainer Interior, fungsi yang paling utama suatu pembatas ruangan adalah untuk mendefinisikan sebuah ruang sehingga jelas fungsi dan kegunaannya. Demikian pula aktivitas yang biasa dilakukan di ruangan tersebut agar dapat berlangsung secara baik. “Jadi sebelum menentukan jenis pembatas ruangan yang ingin kita buat, maka kita perlu terlebih dahulu melihat dan menentukan fungsi atau kebutuhan utama dari ruangan yang akan diberi pembatas,”.
Bila ingin membuat pembatas ruangan yang sementara, gunakanlah pembatas yang mudah digerakkan atau dipindah-pindahkan(moveable), atau bisa juga menggunakan partisi yang semipermanen. Karena pembatas tersebut mudah dibongkar-pasang dan cahaya dan sirkulasi udara tidak dikorbankan.
Pembatas ruangan temporer/partisi atau bukan, bisa dibedakan dari bentuknya. Begitu pula material yang dipakai, beda materialnya beda juga fungsinya. Contohnya, material yang digunakan untuk pembatas ruangan permanen tidak sama dengan material yang dipakai pada jenis temporer atau sementara.
“Itu sebabnya, pembatas ruangan bisa dikategorikan jadi dua tipe, yaitu :
Pertaman adalah pembatas ruangan privasi tinggi dan menengah untuk membatasi ruangan yang mengutamakan privasi yang tinggi, seperti ruang tidur dan ruang kerja, maka kita dapat menggunakan material pembatas yang sifatnya solid atau padat dan tidak transparan.
Contoh pembatas ruangan privasi tinggi dan menengah untuk membatasi ruangan yang mengutamakan privasi yang tinggi adalah sebagai berikut :
Pertama yakni tembok dinding bata maupun batako yang diplester.
Kedua, partisi dari gypsum yang dapat pula ditambahkan glasswool jika kita juga pakai untuk meredam suara untuk memberikan privasi bagi si empunya rumah. Peredam suara juga bisa diletakkan di pantry untuk membantu meredam kebisingan yang berasal dari kegiatan di dapur, hawa panas, asap, ataupun bau kurang sedap dari arah dapur ke ruang makan. Dan pada ruang wastafel atau ruang rias, pembatas dapat difungsikan sebagai peredam kelembapan ataupun suara yang tidak nyaman dari kamar mandi ke kamar tidur.
Ketiga, panel dari alumunium, kayu solid dan rangka kaso yang dilapisi dengan teakwood, jika kita hanya ingin membatasi ruangan secara visual.
Untuk hunian yang memiliki ruangan tinggi, dibutuhkan folding door yang terbuat dari aluminium yang dilapisi busa dan kain. Hal tersebut bertujuan agar tiap ruangan menjadi kedap suara dan tidak “mengganggu” ruangan lain. ”Biasanya folding door di ruangan yang memiliki atap cukup tinggi memiliki lebar 1,5 meter dan tinggi 3,5 meter. Ini untuk mempermudah gerakannya. Setiap dudukan bawah dan atas sebaiknya diberi roda sehingga mudah untuk digeser.
Sementara, untuk rumah bergaya minimalis, lebih baik menggunakan folding door berbahan dasar kayu solid dengan lebar sekitar 50 sentimeter dan tinggi 1,75 meter. Folding door untuk di rumah bisa digunakan sebagai pembatas antara ruang tamu dan ruang tengah atau meja makan dan bisa disesuaikan dengan keinginan si empunya rumah.
Untuk pembatas rumah, Anda bisa menggunakan folding door berbahan dasar kayu solid. Biasanya digunakan untuk membatasi ruang makan agar dapat difungsikan sebagai ruang makan yang lebar dan sesuai dengan kebutuhan jika ingin mengadakan acara makan bersama keluarga. Sementara untuk folding door yang lurus dan permanen, biasanya juga terbuat dari kayu. Hanya, folding door jenis ini mempunyai tekstur yang transparan karena umumnya terdapat celah kecil atau menggunakan bahan kaca yang dapat diberi aksen berupa gambar.
Keempat adalah kombinasi dari ketiga material tersebut di atas.

Pembatasi ruangan yang bersifat semiprivat atau privasi tingkat menengah, seperti ruang tamu dan ruang keluarga. Maka Anda dapat menggunakan material pembatas temporer atau partisi yang dapat dipindahkan (movable partition), digeser (sliding partition) atau dilipat (folding partition). Berikut adalah tipe material yang biasa digunakan untuk pembatas ruang semi private (partisi) :
Material kaca. Jenis material kaca ini terdapat tipe yang tempered atau laminated yang dapat diberi stiker sandblast, rayband maupun kaca frosted ice. Material ini bisa menggunakan frame maupun berdiri sendiri (frameless), asalkan menggunakan kaca dengan ketebalan minimum 10 mm untuk yang frameless.
Material kayu. Menggunakan rangkaian kayu ukuran balok, kaso, atau reng yang disusun secara vertikal. Ini biasanya menggunakan finishing melamik atau pelitur dengan menonjolkan serat-serat kayunya. Susunannya juga bisa secara vertikal atau horizontal, yang penting dengan kerapatan dipasang sesuai kebutuhan. Adapun material lainnya adalah metal frame atau rangka logam, baik stainles steel maupun alumunium. Akan tetapi, sebagai bahan pengisi tengahnya bisa menggunakan kayu, fabrik lapis busa, kain atau kaca.
Material kain, semacam screen atau tirai dari bahan keluaran pabrik yang relatif ringan dan memiliki beragam corak, warna, dan tekstur yang dapat dipilih dan disesuaikan dengan gaya ruangan. Biasanya untuk kaca lebih banyak dikombinasikan dengan rangka alumunium dan cocok untuk rumah bertipe modern minimalis atau futuristik.
Material campuran kayu maupun kaca dengan rangka kayu digunakan untuk gaya tropis modern. Untuk klasik dan etnik, biasanya menggunakan kayu atau multipleks lapis teakwood yang dipadu dengan rangka besi yang diukir atau dibentuk melengkung dan menggunakan kaca dengan motif sandblast maupun kaca patri.
Selain menggunakan material-material tersebut sebagai pemisah, bisa juga memakai perabotan yang ada. Misalnya, furnitur atau perabot yang memiliki atau dua arah hadap (two face/two sided). Biasanya, perabotan seperti ini dipakai untuk memisahkan antara ruang tamu dan ruang keluarga.
Ketika anda memutuskan untuk menggunakan Pembatas Ruang/Partisi, berikut adalah beberapa aspek yang harus diperhatikan sebelum mengaplikasikan pembatas ruang/partisi. Yang diantaranya adalah :
Pertama adalah anggaran. Ingatlah bahwa anggaran tidak hanya terkait dengan pembelian partisi yang sudah jadi. Pemasangannya juga perlu diperhatikan. Setelah itu, Anda bisa lanjutkan dengan mengukur ruangan yang hendak diberi partisi. Hal ini perlu dilakukan untuk mengurangi kesalahan dalam membangun partisi.
Kedua, buatlah desain sesuai dengan yang ingin Anda tampilkan. Misalnya, apakah tertutup total atau hanya merupakan pembatas semu yang dapat dilihat dari ruangan lain?
Ketiga yang perlu diperhatikan adalah pemilihan jenis material partisi. Kita tahu, partisi dibedakan menjadi dua: permanen dan tidak permanen. Apabila partisi tidak permanen, usahakan keberadaannya tak merusak elemen ruang yang lain seperti dinding dan lantai. Dan untuk yang bersifat permanen, Anda seharusnya sudah membuat perencanaan lebih awal.
Yang terakhir yaitu, perhatikan material finishing-nya yang sesuai dengan konsep desain. Setelah semua jadi, Anda boleh beralih ke urusan yang lain, yakni mengharmonisasikan keberadaan partisi dengan furnitur yang ada di dalam ruangan agar tetap sejalan. Dalam hal ini, Anda bisa mencoba menyamakan karakter materialnya. Ada juga alternatif lain, yaitu dengan menyamakan karakter warnanya. Apabila memungkinkan, beri pencahayaan khusus pada partisi buatan Anda agar bisa menjadi focal point.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar